Kamis, 05 Juli 2012

guru sebagai profesional

GURU SEBAGAI PROFESIONAL Guru mempunyai peranan strategis dalam membentuk karakter dan kecerdasan anak didik. Seiring dengan UU No 20/2003 dan ketentuan pasal 1 UU No 14/2005 tentang Guru dan Dosen secara tegas menentukan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Berdasarkan Permendiknas No 16/2007, agar profesional seorang guru dituntut untuk mempunyai empat kompetensi yaitu : 1). Kompetensi Pedagogik 2). Kompetensi Kepribadian 3). Kompetensi Sosial 4). Kompetensi Profesional. Kompetensi utama yang perlu dimiliki guru dalam meningkatkan kompetensi pedagogik adalah menguasai pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk mempraktikkan ketrampilan dasar mengajar di kelas. Dalam Ilmu Kependidikan dikenal adanya 8 ketrampilan dasar mengajar, yaitu: 1. Ketrampilan bertanya, 2.Ketrampilan memberikan penguatan, 3. Ketrampilan mengadakan variasi dalam cara mengajar, 4. Ketrampilan menjelaskan, 5. Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran, 6. Ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil, 7. Ketrampilan mengelola kelas, 8. Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Dalam perkembangannya, profesionalitas guru menghadapi tantangan untuk mengembangkan kompetensi pedagogik dengan cara berlatih dan belajar mandiri. Khususnya dalam bidang pembelajaran, seorang guru profesional juga harus dapat menentukan dan memilih metode atau model pembelajaran yang tepat sehingga dapat menarik minat siswa terhadap proses pembelajaran baik yang dilakukan di dalam maupun di luar kelas. Sudah banyak model pembelajaran inovatif yang ada dan seyogyanya guru mencoba untuk menggunakannya dalam setiap proses pembelajaran dan bila perlu mengadakan penelitian (PTK) terhadap model pembelajaran inovatif yang baru dipraktekkannya untuk melihat apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dari sebelum melakukan model pembelajaran inovatif dan sesudahnya. Melalui model pembelajaran yang tepat diharapkan siswa mendapatkan pembelajaran yang bermakna dan memberikan kesan yang mendalam pada siswa, sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupannya kelak di masyarakat.Guru yang profesional dalam bidangnya, seharusnya dapat menyajikan proses pembelajaran secara menyenangkan bagi siswa, sehingga dapat memotivasi belajar siswa. Keberanian seorang guru dalam berinovasi dan mempraktikkan ketrampilan dasar mengajar akan berpengaruh secara langsung terhadap prestasi belajar siswa, juga akan membentuk karakter guru menjadi lebih kreatif, sehingga tidak hanya akan berdampak pada pola komunikasi pembelajaran, tetapi juga akan membentuk suasana pembelajaran yang menyenangkan. Seorang guru yang mempunyai tingkat profesional tinggi terhadap profesinya sebagai pendidik akan mempunyai semangat kerja yang tinggi pula. Hal ini didorong oleh cita-cita dan harapan yang ingin dicapainya. Sebaliknya seorang guru yang rendah tingkat profesioanalitasnya sebagai pendidik akan cenderung melakukan aktifitas profesinya dengan motivasi yang kurang dan tidak bersemangat. Untuk menentukan kadar profesionalitas guru harus melalui proses pembinaan yang bertahap dan berkesinambungan baik secara formal maupun informal, melalui kegiatan yang bermanfaat untuk menambah wawasan di bidangnya sebagai pendidik, antara lain pendidikan dan pelatihan(Diklat), seminar, lokakarya, dan diskusi ilmiah lainnya.Secara individual guru juga dapat melakukan pengembangan pribadi (personal development) baik melalui KKG atau MGMP. Bagi penyandang profesi guru, mari kita tingkatkan profesionalitas dan kinerja kita sebagai guru yang profesional dengan terus berupaya meningkatkan kompetensi, pengetahuandan ketrampilan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sehingga profesionalitas dan kinerja kita nantinya dapat menghasilkan peserta didik dan anak bangsa yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,berilmu, cerdas,kreatif, cakap dan mandiri,serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab Tidak sembarangan orang dapat melaksanakan tugas Profesional sebagai seorang guru. untuk menjadi guru yang baik haruslah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Syarat utama untuk menjadi seorang guru,selain berijazah dan syarat-ayarat mengenai kesehatan jasmanai dan rohani,ialah mempunyai syarat-syarat yang perlu untuk dapat memberikan pendidikan dan pembelajaran. Selanjutnya,dari syarat tarsebut dapat di sebarkan yaitu sebagai berikut : a. Guru harus berijazah Yang dimaksud ijazah disini adalah ijazah yang dapat memberi wewenang untuk menjalankan tugas sebagai seorang guru di suatu sekolah tertentu. b. Guru harus sehat jasmani dan rohani Kesehatan jasmani dan rohani merupakan salah satu syarat penting dalam setiap pekerjaan. Karena, orang tidak akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika ia di serang suatu penyakit. Sebagai seorang guru syarat tersebut merupakan syarat mutlak yang tidak dapat di abaikan. Misalnya saja seorang guru yang sedang terkena penyakit menular tentu saja akan membahayakan bagi peserta didiknya. c. Guru harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan baik Sesuai dengan tujuan pendidikan,yaitu membentuk manusia susila yang bertakwa kepada TYE maka sudah selayaknya guru sebagai pendidik harus dapat menjadi contoh dalam melaksanakan ibadah dan berkelakuan baik. d. Guru haruslah orang yang bertanggung jawab Tugas dan tanggung jawab seorang guru sebagai pendidik,pembelajar, dan pembimbing bagi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung yang telah di percayakan orang tua/ wali kepadanya hendaknya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, guru juga bertanggung jawab terhadap keharmonisan perilaku masyarakt dan lingkungan di sekitarnya. e. Guru di indonesia harus berjiwa nasional Bangsa di indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang mempunyai bahasa dan adat- istiadat berlainan. Untuk menamakan jiwa ke bangsaan merupakan tugas yang utama bagi seorang guru,karena itulah guru harus terlebih dahulu berjiwa nasional. Syarat-syarat di atas adalah syarat umum yang berhubungan dengan jabatan sebagai seorang guru. Selain itu, ada pula syarat lain yang sangat erat hubungannya tugas guru di sekolah, sebgai brikut : 1. Adil dan dapat di percaya. 2. Sabar,relah berkorban,dan menyayangi peserta didiknya. 3. Memiliki kewibawaan dan tanggung jawab akademis. 4. Bersikap baik pada rekan guru,staf di sekolah, dan mayarakat. 5. Harus memiliki wawasan pengtahuan yanh luas dan menguasai benar mata pelajaran yang dibinanya. 6. Harus selalu introspeksi diri dan siap mnerima kritik dari siapapun. TUGAS KELOMPOK PROFESI KEPENDIDIKAN “GURU SEBAGAI PROFESIONAL” OLEH KELOMPOK 14 1. CHAIRUL AZMI 2. FAJLUL ANSHARI 3. SEPTIA DWI SINTA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASsAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

pelayanan konseling

Program Mingguan Pelayanan Konseling Sekolah : SD Negeri 01 Sarilamak Bulan : Maret Kelas : VI ( enam ) Minggu : I (5 – 6 Maret 2012 ) No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan pribadi Social Belajar Karir 1 Layanan Orientasi Kegiatan gotong royong 2 Layanan Informasi Pemahaman diri 3 Layanan Penempatan / Penyaluran 4 Layanan Penguasan Konten Uji coba tes potensi akademik 5 Layanan Konseling Individu Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 6 Layanan Bimbingan Kelompok 7 Layanan Konseling Kelomok Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 8 Layanan Konsultasi Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 9 Layanan Mediasi Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 10 Aplikasi Instrumentasi Pengungkapan masalah Pengungkapan masalah Pengungkapan masalah Pengungkapan masalah 11 Himpunan Data Data perkembangan, kondisi pribadi siswa Data perkembangan, kondisi sosial siswa Data perkembangan, kondisi belajar siswa Data perkembangan, kondisi karir siswa 12 Konferensi Kasus Pembahasan kasus yang dialami siswa Pembahasan kasus yang dialami siswa Pembahasan kasus yang dialami siswa Pembahasan kasus yang dialami siswa 13 Kunjungan Rumah Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah pribadi Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah sosial Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah belajar Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah karir 14 Tampilan Kepustakaan Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan pribadi siswa Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan sosial siswa Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan belajar siswa Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan karir siswa 15 Alih Tangan Kasus Pendalaman penanganan masalah pribadi siswa Pendalaman penanganan masalah sosial siswa Pendalaman penanganan masalah belajar siswa Pendalaman penanganan masalah karir siswa Konselor : Agus Randa Lestari Sarilamak , 1 Maret 2012 Penyuluh Layanan Agus Randa Lestari Program Mingguan Pelayanan Konseling Sekolah : SD Negeri 01 Biaro Bulan : Maret Kelas : VI ( enam ) Minggu : II (12 – 17 Maret 2012 ) No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan Pribadi Social Belajar Karir 1 Layanan Orientasi Pegenalan lembaga bimbel dan kursus 2 Layanan Informasi Penyuluhan persiapan Ujian Nasional 3 Layanan Penempatan / Penyaluran 4 Layanan Penguasan Konten 5 Layanan Konseling Individu Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 6 Layanan Bimbingan Kelompok 7 Layanan Konseling Kelomok Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 8 Layanan Konsultasi Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 9 Layanan Mediasi Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 10 Aplikasi Instrumentasi Pengungkapan masalah Pengungkapan masalah Pengungkapan masalah Pengungkapan masalah 11 Himpunan Data Data perkembangan, kondisi pribadi siswa Data perkembangan, kondisi sosial siswa Data perkembangan, kondisi belajar siswa Data perkembangan, kondisi karir siswa 12 Konferensi Kasus Pembahasan kasus yang dialami siswa Pembahasan kasus yang dialami siswa Pembahasan kasus yang dialami siswa Pembahasan kasus yang dialami siswa 13 Kunjungan Rumah Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah pribadi Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah sosial Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah belajar Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah karir 14 Tampilan Kepustakaan Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan pribadi siswa Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan sosial siswa Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan belajar siswa Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan karir siswa 15 Alih Tangan Kasus Pendalaman penanganan masalah pribadi siswa Pendalaman penanganan masalah sosial siswa Pendalaman penanganan masalah belajar siswa Pendalaman penanganan masalah karir siswa Konselor : Mifta Ulul Azmi Biaro , 1 Maret 2012 Penyuluh Layanan Mifta Ulul Azmi Program Mingguan Pelayanan Konseling Sekolah : SD Negeri 01 Sarilamak Bulan : Maret Kelas : VI ( enam ) Minggu : III (19 – 24 Maret 2012 ) No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan Pribadi Social Belajar Karir 1 Layanan Orientasi 2 Layanan Informasi Pemahaman diri 3 Layanan Penempatan / Penyaluran 4 Layanan Penguasan Konten 5 Layanan Konseling Individu Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 6 Layanan Bimbingan Kelompok Topik hubungan antar umat beragama 7 Layanan Konseling Kelomok Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 8 Layanan Konsultasi Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 9 Layanan Mediasi Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 10 Aplikasi Instrumentasi Pengungkapan masalah Pengungkapan masalah Pengungkapan masalah Pengungkapan masalah 11 Himpunan Data Data perkembangan, kondisi pribadi siswa Data perkembangan, kondisi sosial siswa Data perkembangan, kondisi belajar siswa Data perkembangan, kondisi karir siswa 12 Konferensi Kasus Pembahasan kasus yang dialami siswa Pembahasan kasus yang dialami siswa Pembahasan kasus yang dialami siswa Pembahasan kasus yang dialami siswa 13 Kunjungan Rumah Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah pribadi Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah sosial Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah belajar Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah karir 14 Tampilan Kepustakaan Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan pribadi siswa Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan sosial siswa Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan belajar siswa Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan karir siswa 15 Alih Tangan Kasus Pendalaman penanganan masalah pribadi siswa Pendalaman penanganan masalah sosial siswa Pendalaman penanganan masalah belajar siswa Pendalaman penanganan masalah karir siswa Konselor : Febri Rahmadani Putra Bukit Apit, 1 Maret 2012 Penyuluh Layanan Febri Rahmadani Putra Program Bulanan Pelayanan Konseling Sekolah : SD Negeri 3 Kubang Putih Semester : II ( Dua ) Kelas : V ( lima) Bulan : Januari - Juni 2012 Konselor : Muhammad Isra N0 Kegiatan Bidang Pengembangan materi Semester II ( Januari – Juli 2012 ) januari februari maret April mei Juni 1 Layanan orientasi 2 Layanan informasi Pribadi sosial Evaluasi diri setiap waktu Ya Pribadi sosial Hubungan antar siswa Ya Sosial belajar Belajar kelompok Ya Belajar karir Persiapan dalam menghadapi Ujian kenaikan kelas ya 3 Layanan penempatan dan penyaluran Pribadi sosial belajar Penempatan kelompok belajar Ya Pribadi sosial belajar Penempatan tempat duduk Ya Pribadi belajar karir Mempersiapkan siswa dalam menghadapi ujian semester Ya 4 Layanan penguasaan konten Pribadi sosial belajar Menghargai orang lain Ya belajar Meningkatkan motivasi belajar Ya Ya 5 Layanan konseling individu * * Ya 6 Layanan bimbingan kelompok * * ya Ya ya ya ya 7 Layanan konseling kelompok * * ya Ya ya ya Ya 8 Layanan konsultasi * * 9 Layanan mediasi * * 10 Aplikasi instrumental Pribadi sosial Pengadministrasian sosiometri Ya Pribadi sosial belajar karir Pengadministrasian AUM PTSDL Ya Pribadi sosial belajar Pengadministrasian AUM UMUM Ya 11 Himpunan data Pribadi sosial belajar Data pribadi siswa Ya ya ya Ya Pribadi belajar Data kehadiran siswa Ya Ya ya ya Ya Pribadi sosial belajar karir Laporan wali kelas Ya Ya ya ya Ya Pribadi belajar Data hasil belajar Ya ya ya Ya 12 Konferensi kasus * * 13 Kunjungan rumah * * 14 Tampilan kepustakaan * * 15 Alih tangan kasus * * Ket : ( * ) disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada Kubang Putih, 16 Januari 2012 Mengetahui Guru Penyuluh Konseling Kepala Sekolah Muhammad Isra Program Mingguan Pelayanan Konseling Sekolah : SD Negeri 26 Air Tawar Timur Bulan : April Kelas : VI ( enam ) Minggu : III (16 – 21 April 2012 ) No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan Pribadi Social Belajar Karir 1 Layanan Orientasi 2 Layanan Informasi 3 Layanan Penempatan / Penyaluran 4 Layanan Penguasan Konten 5 Layanan Konseling Individu Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 6 Layanan Bimbingan Kelompok 7 Layanan Konseling Kelomok Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 8 Layanan Konsultasi Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 9 Layanan Mediasi Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 10 Aplikasi Instrumentasi 11 Himpunan Data Database siswa Database siswa Database siswa Database siswa 12 Konferensi Kasus Pembahasan kasus yang dialami siswa Pembahasan kasus yang dialami siswa Pembahasan kasus yang dialami siswa Pembahasan kasus yang dialami siswa 13 Kunjungan Rumah Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah pribadi Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah sosial Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah belajar Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah karir 14 Tampilan Kepustakaan Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan pribadi siswa Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan sosial siswa Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan belajar siswa Bacaan dan rekaman tentang perkembangan kemampuan karir siswa 15 Alih Tangan Kasus Pendalaman penanganan masalah pribadi siswa Pendalaman penanganan masalah sosial siswa Pendalaman penanganan masalah belajar siswa Pendalaman penanganan masalah karir siswa Konselor : Tristanto Saragih Padang , 1 Maret 2012 Penyuluh Layanan Tristanto Saragih PROGRAM MINGGUAN PELAYANAN KONSELING Sekolah : SD Negeri 04 Payakumbuh Kelas : IV Bulan : April Mingguan : 2 ( 9-14 Maret 2012) Konselor : Chairul Azmi No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan Pribadi Sosial Belajar Karir 1 Layanan Orientasi 2 Layanan Informasi Pemahaman diri 3 Layanan Penempatan/ Penyaluran 4 Layanan Penguasaan Konten 5 Layanan Konseling Individual Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 6 Layanan Bimbingan Kelompok Topic: hubungan sesama siswa 7 Layanan Konseling Kelompok Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 8 Layanan Konsultasi Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 9 Layanan Mediasi Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan 10 Aplikasi Intrumentasi Pengungkapan Masalah Pengungkapan Masalah Pengungkapan Masalah Pengungkapan Masalah 11 Himpunan Data Data perkembangan, kondisi pribadi siswa Data perkembangan, kondisi sosial siswa Data perkembangan, kondisi belajar siswa Data perkembangan, kondisi karir siswa 12 Konferensi Kasus Pembahasan kasus yang dialami siswa Pembahasan kasus yang dialami siswa Pembahasan kasus yang dialami siswa Pembahasan kasus yang dialami siswa 13 Kunjungan Rumah Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah pribadi Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah sosial Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah belajar Pertemuan dengan orang tua, keluarga siswa yang mengalami masalah karir 14 Tampilan Kepustakaan Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kemampuan pribadi siswa Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kemampuan sosial siswa Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kemampuan belajar siswa Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kemampuan karir siswa 15 Alih Tangan Kasus Pendalaman penanganan masalah pribadi siswa Pendalaman penanganan masalah pribadi siswa Pendalaman penanganan masalah pribadi siswa Pendalaman penanganan masalah pribadi siswa Payakumbuh, 19 Maret 2012 Penyelenggara Layanan Chairul Azmi PROGRAM SEMESTERAN PELAYANAN KONSELING Sekolah : SDN 23 Banuaran tahun : 2011/2012 Kelas : III penyelenggara : Fajlul Anshari No kegiatan Materi bidang pengembangan Semester II (januari- juni 2012) pribadi sosial Belajar karir 1 2 3 4 5 6 1 Layanan orientasi 2 Layanan informasi Diri sendiri Hubungan antar siswa Belajar kelompok Pengajaran keterampilan 3 Layanan penempatan/ penyaluran Penempatan tempat duduk Penempatan kelompok belajar Penguasaan dalam keterampilan 4 Layanan penguasaan konten Menghargai orang lain Meningkatkan motivasi belajar Mempertimbangkan dalam memlih karir 5 Layanan koneling perorangan disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan 6 Layanan bimbingan kelompok disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan 7 Layanan konseling kelompok disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan 8 Layanan konsultasi disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan 9 Layanan mediasi disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan 10 Aplikasi instrumentasi Pengadministrasian AUM UMUM Peandministrasian AUM PTSDL Pengadministrasian sosiometri Pengadministrasian AUM UMUM Peandministrasian AUM PTSDL Pengadministrasian sosiometri Pengadministrasian AUM UMUM Peandministrasian AUM PTSDL Pengadministrasian sosiometri Pengadministrasian AUM UMUM Peandministrasian AUM PTSDL 11 12 Konferensi kasus disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan 13 Kunjungan rumah disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan 14 Tampilan kepustakaan disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan 15 Ahli tangan kasus disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan Padang, Februari 2012 Penyelenggara layanan Fajlul Anshari

kepemimpinan dalam pendidikan

KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN A. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan Leadership atau kepemimpinan adalah “proses pengaruh-mempengaruhi antar pribadi atau antar orang dalam situasi tertentu, melalui proses komunikasi terarah untuk mencapai suatu tujuan tertentu” atau menurut McFarland (1978) kepemimpinan adalah suatu proses dimana pimpinan dilukiskan akan memberikan perintah atau pengaruh, bimbingan atau proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan. Mengenai kepemimpinan dalam sebuah lembaga pendidikan dalam hal ini kepala sekolah, Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan staf sekolah agar dapat bekerja secara efektif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan. Bahkan secara sederhana dpt disebut sebagai layanan bantuan yang diberikan kepala sekolah terhadap penetapan dan pencapaian tujuan. B. Hakekat Kepemimpinan Pendidikan Kepemimpinan pendidikan pada hakekatnya merupakan produk situasional. Kepemimpinan praktik kepemimpinan di sekolah banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor situasi. Kepemimpinan yang berhasil adala kepemimpinan yang dapat memnuhi kebutuhan situasi dan dapat memilih / menerapkan teknik atau gaya kepemimpinan yang sesuai dengan tuntutan situasi tersebut. C. Factor yang Menentukan Prilaku Kepemimpinan Kependidikan a) Factor yang berasal dari pemimpin itu sendiri Misalnya pengertiannya tentang kepemimpinan, nilai atau hal yang dikejar, cara menduduki kepeminpinannya, dan lain lain b) Factor yang berasal dari kelompok yang dipimpin Seperti kematangan, kekompakan, latar belakang pendidikan dan lain lain c) Factor lembaga yang dipimpin Seperti jenis dan tujuan sekolah, kurikulum yang digunakan di sekolah. d) Factor legal Peraturan formal dari instansi struktural diatasnya. e) Factor lingkungan social Seperti keadaaan ekonomi masyarakat, pandangan masyarakat tentang pendidikan f) Factor perubahan dan pembaharuan dalam bidang pendidikan Seperi perubahan kurikulum, kemajuan ilmu pengetahuan. D. Fungsi Kepemimpinan Kependidikan Kepemimpinan pendidikan ialah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dalam pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran (Dirawat, dkk:1976). Soetopo dan Wasty (1982) membagi kepemimpinan pendidikan atas dua bagian, yaitu : 1. Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang ingin dicapai. 2. Fungsi yang bertalian dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat dan menyenangkan. Syarat-syarat kepemimpinan pendidikan Sebagai seorang pemimpin pendidikan (kepala sekolah), tentu saja diharapkan memiliki kelebihan-kelebihan daripada orang yang dipimpinnya. Oleh karena pemimpin pendidikan nantinya selalu berhadapan dengan orang lain dalam konteks sosial, maka Ia harus memiliki syarat-syarat kepribadian tertentu. Syarat-syarat tersebut antara lain : 1. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik 2. Berpegang teguh pada tujuan yang dicapai 3. Bersemangat 4. Cakap dalam memberi bimbingan 5. Cepat serta bijaksana di dalam mengambil keputusan 6. Jujur 7. Cerdas 8. Cakap di dalam hal mengajar dan menaruh perhatian kepercayaan yang baik dan berusaha untuk mencapainya E. Gaya Kepemimpinan Kependidikan Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Ditinjau dari perilaku pemimpin menurut hasil penelitian OHIO dan Universitas Machigan gaya kepemimpinan dikelompokkan: 1. Gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas Gaya ini cendrung lebih mementingkan tujuan organisasi dari pada memperhatikan bawahan. Ciri-cirinya a. Memberikan kritik pada pelaksanaan pekerjaan yang jelek b. Menekankan pentingnya waktu pelaksanaan tugas pada bawahan c. Selalu member tahu apa apa yang dikerjakan bawahan d. Selalu member petunjuk bawahan bagimana melakukan tugas e. Memnerikan standar tertentu atas pekerjaan f. Meminta bawahan agar selalu menuruti standar yang telah ditentukan g. Selalu mengawasi apakah bawahan bekerja sepenuh kemampuannya h. Kurang memperhatikan pembinaan dan pengembangan bawahan 2. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada manusia Ciri-cirinya: a) Ramah tamah b) Mendukung dan membela bawahan c) Mau menerima usul dari bawahan d) Memikirkan kesejahteraan bawahan e) Memperlakukan bawahan setingkat dengan dirinya f) Memotivasi Disamping itu gaya kepemimpinan dapat dibedakan 1. Tipe Otoriter. Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi; Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi; Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata; Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat; Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya; Dalam tindakan pengge-rakkannya sering memperguna-kan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum. Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otoriter antara lain : - Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya - Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya - Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi. - Menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan 2. Tipe Demokratis a. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi. b. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan. c. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya. d. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia e. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti. 3. Tipe Laizes Faire Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi. 4. Tipe Pseudo Demokratis Tipe ini disebut juga dengan Demokratis semu. Dimana pemimpin yang mempunyai tipe ini, mapaknya saja yang demokratis padahal sebenarnya tindakannya bersi9fat otoriter. Biasanya pemimpin tipe ini penuh dengan manipulasi dan apa yang diinginkannya harus disetujui dan dilaksanakan anggota kelompok.

pengembangan dan pelayanan siswa

TUGAS KELOMPOK PROFESI KEPENDIDIKAN “PELAYANAN DAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA” OLEH KELOMPOK 14 1. CHAIRUL AZMI 2. FAJLUL ANSHARI 3. SEPTIA DWI SINTA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASsAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012 PELAYANAN DAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA A. Program Pelayanan Bk Di Sekolah 1. Makna dan tujuan program Makna dan tujuan program BK di sekolah adalah agar kegiatan BK di sekolah dapat terlaksana dengan lancar, efektif, dan efisien, hasil pelaksanaan kegiatan dapat di nilai, akuntabilitas BK ditegakkan. 2. Jenis program BK 1. Program Tahunan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di sekolah/madrasah. 2. Program Semesteran, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan. 3. Program Bulanan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran. 4. Program Mingguan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan. 5. Program Harian, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG) >Bimbingan dan Konseling. 3. Pelaksanaan Kegiatan Bersama pendidik dan personil sekolah/madrasah lainnya, konselor berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin, insidental dan keteladanan. Program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang direncanakan dalam bentuk SATLAN dan SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait. Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Bimbingan dan Konseling dapat dilakukan di dalam dan di luar jam pelajaran, yang diatur oleh konselor dengan persetujuan pimpinan sekolah/madrasah. Pelaksanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di dalam jam pembelajaran sekolah/madrasah dapat berbentuk: (1) kegiatan tatap muka secara klasikal; dan (2) kegiatan non tatap muka. Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas. Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal. Sedangkan kegiatan non tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus. Kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah dapat berbentuk kegiatan tatap muka maupun non tatap muka dengan peserta didik, untuk menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas. Satu kali kegiatan layanan/pendukung Bimbingan dan Konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas. Kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah. Setiap kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling dicatat dalam laporan pelaksanaan program (LAPELPROG). B. Struktur Pelayanan Koseling Pelayanan konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karier. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik secara individual,kelompok dan atau klasikal sesuai dengan kebutuhan, potensi,bakat, minat, perkembangan, kondisi serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelamahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik. 1. Pengertian Konseling Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan perencanaan karier melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. 2. Bidang Pelayanan Konseling a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat, minat, dan dkondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistic b. Pengembangan Kehidupan Sosial , yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang lebih luas c. Pengembangan Kemampuan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu pesarta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri d. Pengembangan Karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi serta memilih dan mengambil keputusan karir. 3. Fungsi Konseling a. Pemahanan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya b. Pencegahan , yaitu funsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya. c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialami d. Pemeliharaan Dan Pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya e. Advokasi , yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian C. Struktur Kegiatan Ekstra Kurikuler 1. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. 2. Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka. b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan. d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik. 3. Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing. b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik. c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh. d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik. e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil. f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat. D. Program BK di Sekolah Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terencana berdasarkan pengukuran kebutuhan (need asessment) yang diwujudkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling. Program bimbingan dan konseling di sekolah dapat disusun secara makro untuk 3 (tiga) tahun, meso 1 (satu) tahun dan mikro sebagai kegiatan operasional dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan khusus. Program menjadi landasan yang jelas terukur layanan profesional yang diberikan oleh konselor di sekolah. Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan struktur program dan bimbingan dan konseling perkembangan. E. Bidang Bimbingan dan Konseling Terdapat empat bidang bimbingan dan konseling yang menjadi ruang lingkup pelayanan. Keempat bidang tersebut adalah: a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik. b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir. F. Jenis layanan bimbingan konseling. Ada sembilan jenis layanan bimbingan konseling, sebagaimana akan di kemukakan berikut ini: a. Layanan orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutamam lingkungan sekolah. b. Layanan informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri. c. Layanan penenpatan dan penyaluran, layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat didalam kelas. d. Layanan penguasaan konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu. e. Layanan konseling perorangan, layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya. f. Layanan bimbingan kelompok, yaitu, membantu peserta didik dalam mengembangkan pribadi. g. Layanan konseling kelompok, yaitu dalam membantu dalam pembahasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok. h. Layanan konsultasi, yaitu membantu dalam memperoleh wawasan. i. Layanan mediasi, yaitu membantu dalam memperbaiki hubungan antar peserta didik. 5. Kegiatan pendukung pelayanan bimbingan konseling. Kegiatan pendukung pelayanan bimbingan dan konseling meliputi: a. Aplikasi instrumen Yaitu: kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungan nya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik yang berbentuk tes, maupun non-tes. b. Himpunan data Yaitu : kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu dan bersifat rahasia. c. Konferensi kasus Yaitu: kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang di hadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data. DAFTAR PUSTAKA Tim Pembina Mata Kuliah. 2006. Profesi Kependidikan. Padang: UNP Press

administrasi personalia

TUGAS KELOMPOK PROFESI KEPENDIDIKAN “ADMINISTRASI PERSONALIA” OLEH KELOMPOK 14 1. CHAIRUL AZMI 2. FAJLUL ANSHARI 3. SEPTIA DWI SINTA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASsAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012 ADMINISTRASI PERSONALIA A. Pengertian Kata administrasi berasal dari kata ad yang berarti ke atau kepada, dan ministrare yang berarti melayani,membantu atau mengarahkan.Sedangkan kata personalia berasal dari kata personil atau personnel yang berarti pegawai. Jadi administrasi personalia tidak lain adalah administrasi dalam bidang pegawai atau kepegawaian,yaitu administrasi atau manajemen yang menagani masalah –masalah kepegawaian dalam suatu badan usaha atau lembaga. Administrasi Personalia pada dasarnya proses ini adalah proses yang paling dasar dalam pengumpulan informasi yang berhubungan dengan sistem kepegawaian. Dimana dalam hal ini dilakukan pengumpulan informasi yang berhubungan dengan kelengkapan atau pelengkap dari proses administrasi umum yang berhubungan dengan seorang personel. Adapun proses yang termasuk didalamnya adalah proses perekaman data umum kepegawaian seperti : a) Biodata Pegawai b) Sejarah Kepangkatan c) Sejarah jabatan d) Sejarah Pendidikan Formal e) Sejarah Pendidikan Penjenjangan f) Sejarah Pendidikan Substantial g) Keahlian berbahasa asing h) Penggunaan fasilitas perusahaan i) Sejarah kunjungan ke luar negeri j) Daftar Keluarga k) Sejarah hukuman dan penghargaan yang diperoleh l) Memo Khusus Sehubungan dengan itu, pada sistem ini telah dibentuk suatu standarisasi tabel-tabel pendukung, yang mana mengacu pada standar pengkodean yang ditetapkan untuk Sistem Kepegawaian di Indonesia. Keuntungan dari hal ini adalah : a. Kemudahan dalam pengelompokan informasi, karena sebagian besar informasi b. menggunakan kode. c. Mempercepat pengisian dan akurasi data, sebab operator tidak perlu mengingat d. daftar kode yang diperlukan untuk pengisian data, semua dapat diperoleh secara e. cepat oleh sistem. f. Tampilan grafis dalam pemasukan data, sehingga membantu pemakai dalam g. pengoperasiannya. h. Jumlah data yang direkam per transaksi lebih sedikit dengan pengkodean. i. Setiap histori yang dimiliki oleh personel akan direkam selama atau sebanyak j. jumlah data yang akan disimpan (ditentukan oleh pihak manajemen kepegawaian). B. Perencanaan Perencanaan Pegawai Perencanaan pegawai bertujuan untuk mengetahui secara pasti akan kebutuhan pegawai, baik mengenai jumlahnya maupun mengenai jenis dan tingkatannya. Untuk mengetahui kebutuhan pegawai ini ada tiga hal yang perlu diketahui lebih dahulu, yaitu : a. Jumlah dan jenis pegawai yang telah ada b. Beban kerja (load) dari lembaga ataupun unit-unitnya c. Kapasitas kerja pegawai Dalam rangka perencanaan penentuan penambahan atau pengurangan pegawai secara umum dapat dikatakan, bahwa ada dua kebijakan dlaam hal ini, yaitu : a) Kebijakan kepegawaian didasarkan pada kebutuhan (need oriented) ; berarti apabila suatu unit kerja mengalami perkembangan, berarti beban kerja bertambah. Bila beban kerja bertambah, berarti perlu adanya penambahan pegawai. Sebaliknya, apabila suatu unit kerja (usaha) mengalami kemunduran, berarti beban kerja menyusut. Bila beban kerja menyusut berarti ada pegawai tidak berfungsi. Dalam hal ini diadakan pengurangan pegawai. Penyusutan atau pengurangan pegawai ini dalam istilah kepegawaian biasa disebut “rasionalisasi”. b) Kebijakan kepegawaian didasarkan pada anggaran biaya (buget oriented) ; berarti penentuan penambahan atau pengurangan pegawai didasarkan pada anggaran biaya yang tersedia. Bila naggaran tersedia, maka boleh mengadakan penambahan pegawai. Tapi, bila anggaran tidak tersedia/menurun, maka tidak diperbolehkan menambah pegawai, bahakan bila perlu mengurangi pegawai. C. Pengadaan Personil Pegawai adalah orang yang mengerjakan atau melaksanakan suatu pekerjaan atau disingkat “orang yang bekerja”. Jika bentuknya dibalik (dijadikan bentuk pasif), makaa menjadi orang yang dipekerjakan. Dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1974 Pokok-Pokok Kepegawaian, bab I pasa I disumuskan pengertian tentang pegawai : yang dimaksud dengan Pegawai (Negri) adalah “mereka yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan (negri) atau diserahi tugas (negara) lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan lembaga/instansi tempat kerjanya, pegawai bisa dibedakan dalam dua macam, yaitu : a) Pegawai Negri : pegawai yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah b) Pegawai Swasta : pegawai yang bekerja pada lembaga-lembaga swasta Pada pokoknya pengadaan pegawai negri sipil diselenggarakan melalui langkah-langkah atau prosedur sebagai berikut : a) Pengumuman b) Pendaftaran c) Seleksi atau Penyaringan D. Pemanfaatan Dan Pembinaan Pemanfaatan personil merupakan upaya perlibatan secara aktif para personil dalam kegiatan penyelenggaraan kerja untuk mencapai tujuan lembaga. Pembinaan personil adalah kegiatan yang diarahkan untuk menjamin penyelenggaraan tugas-tugas lembaga/pemerintah dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna. Upaya yang dilakukan dalam pendayagunaan personil adalah: Pengadaan Pegawai Negri Sipil Pegawai adalah orang yang mengerjakan atau melaksanakan suatu pekerjaan atau disingkat “orang yang bekerja”. Jika bentuknya dibalik (dijadikan bentuk pasif), makaa menjadi orang yang dipekerjakan. Dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1974 Pokok-Pokok Kepegawaian, bab I pasa I disumuskan pengertian tentang pegawai : yang dimaksud dengan Pegawai (Negri) adalah “mereka yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan (negri) atau diserahi tugas (negara) lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan lembaga/instansi tempat kerjanya, pegawai bisa dibedakan dalam dua macam, yaitu : 1. Pegawai Negri : pegawai yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah 2. Pegawai Swasta : pegawai yang bekerja pada lembaga-lembaga swasta Pada pokoknya pengadaan pegawai negri sipil diselenggarakan melalui langkah-langkah atau prosedur sebagai berikut : a. Pengumuman b. Pendaftaran c. Seleksi atau Penyaringan Kewajiban dan Hak Pegawai Negri Sipil Dalam UU No. 8 tahun 1974 disebutkan kewajiban PNS sebagai berikut : 1. Setiap PNS wajib setia dan taat sepenuhnya kepada Pncasila, UUD 45 dan Pemerintah 2. Setiap PNS wajib mentaati segala perundang-undangan yang berlaku 3. Setiap PNS wajib melaksanakan segala tugas kedinasan 4. Setiap PNS wajib menyimpan rahasia jabatan 5. Setiap PNS bekerja secara jujur, tertib, cermat dan bersemangat Adapun hak-hak PNS ialah : 1. Setiap PNS berhak memperoleh gaji yang layak 2. Setiap PNS dan keluarganya yang sakit berhak akan perawatan kesehatan 3. Setiap PNS berhak atas cuti 4. Setiap PNS berhak mendapatkan tunjangan 5. Setiap keluarga PNS berhak mendapatkan uang duka bila meninggal 6. Setiap PNS berhak atas pensiun sesuai dengan ketentuan yang berlaku Pemindahan Pegawai Negri Sipil 1. Mutasi ; pemindahan seorang PNS dari suatu jabatan ke jabatan lain yang sama tingkatnya. Pemindahan ini disebut juga “tour of duty”. 2. Demosi ; penurunan pangkat setingkat lebig rendah dari pangkat sebelumnya. Demosi diberikan antara 6 bulan s/d 1 tahun, setelah itu PNS bersangkutan kembali pada jabatannya semula. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai a. Kesejahteraan Rohani 1) Kebutuhan akan rasa aman dan tenteram 2) Kebutuhan akan rasa kasih saying 3) Kebutuhan akan rasa harga diri, dihargai dan dihormati 4) Kebutuhan akan mengaktualisasi diri dan berprestasi b. Kesejahteraan Materi 1) Peningkatan penghasilan PNS 2) Tabungan dan Asuransi PNS (Taspen) 3) Keoperasi Pegawai Negri 4) Asuransi Kesehatan Pegawai Negri 5) Pemberhentian E. Pemberhentian Pegawai Negri Sipil Pada garis besarnya sebab-sbebab pemberhentian PNS itu dapat dikelompokkan ke dalam 3 jenis, yaitu : a. Permohonan pegawai sendiri b. Pemberhentian oleh Dinas/Pemerintah : dikarenakan PNS tersebut tidak cakap jasmani/rohani, penciutan organisasi, peremajaan atau melakukan kriminal. c. Pemberhentian karena sebab lain : meninggal dunia, PNS tersebut hilang, cuti di luar tanggungan Negara, telah mencapai batas usia pensiun. Pensiun Diantara sebab-sebab pensiun adalah : a. Telah mencapai batas usia pension b. Meninggal dunia karena dalam menjalankan tugas c. Kuzuran jasmani/rokhani Macam-macam pensiun : a. Pensiun Pegawai Negri ; diberikan dengan ketentuan pension b. Pensiun janda/duda ; diberikan kepada suami/istri dari PNS yang meninggal c. Pensiun Anak ; diberikan kepada anak dari seorang PNS yang meninggal d. Pensiun Orang Tua ; diberikan bila tidak ada ahli waris dari PNS yang meninggal selain orang tuanya. F. Peranan Guru a. Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan b. Memberikan informasi tentang keadaan personil sekolah c. Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling d. kepada semua personel sekolah. e. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan yang dilakukan f. Membantu mencapai suatu tujuan, atau proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. g. Mengatur dan mengurus penggunaan tenaga-tenaga kerja yang di perlukan dalam usaha kerjasama h. Mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai DAFTAR PUSTAKA Syahril, dan Asmidir Ilyas. 2009. Profesi kependidikan. Padang: UNP Press Tim Mata Kuliah. 2006. Bahan Ajar Profesesi Kependidikan. Padang: UNP Press