Kamis, 05 Juli 2012

kepemimpinan dalam pendidikan

KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN A. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan Leadership atau kepemimpinan adalah “proses pengaruh-mempengaruhi antar pribadi atau antar orang dalam situasi tertentu, melalui proses komunikasi terarah untuk mencapai suatu tujuan tertentu” atau menurut McFarland (1978) kepemimpinan adalah suatu proses dimana pimpinan dilukiskan akan memberikan perintah atau pengaruh, bimbingan atau proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan. Mengenai kepemimpinan dalam sebuah lembaga pendidikan dalam hal ini kepala sekolah, Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan staf sekolah agar dapat bekerja secara efektif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan. Bahkan secara sederhana dpt disebut sebagai layanan bantuan yang diberikan kepala sekolah terhadap penetapan dan pencapaian tujuan. B. Hakekat Kepemimpinan Pendidikan Kepemimpinan pendidikan pada hakekatnya merupakan produk situasional. Kepemimpinan praktik kepemimpinan di sekolah banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor situasi. Kepemimpinan yang berhasil adala kepemimpinan yang dapat memnuhi kebutuhan situasi dan dapat memilih / menerapkan teknik atau gaya kepemimpinan yang sesuai dengan tuntutan situasi tersebut. C. Factor yang Menentukan Prilaku Kepemimpinan Kependidikan a) Factor yang berasal dari pemimpin itu sendiri Misalnya pengertiannya tentang kepemimpinan, nilai atau hal yang dikejar, cara menduduki kepeminpinannya, dan lain lain b) Factor yang berasal dari kelompok yang dipimpin Seperti kematangan, kekompakan, latar belakang pendidikan dan lain lain c) Factor lembaga yang dipimpin Seperti jenis dan tujuan sekolah, kurikulum yang digunakan di sekolah. d) Factor legal Peraturan formal dari instansi struktural diatasnya. e) Factor lingkungan social Seperti keadaaan ekonomi masyarakat, pandangan masyarakat tentang pendidikan f) Factor perubahan dan pembaharuan dalam bidang pendidikan Seperi perubahan kurikulum, kemajuan ilmu pengetahuan. D. Fungsi Kepemimpinan Kependidikan Kepemimpinan pendidikan ialah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dalam pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran (Dirawat, dkk:1976). Soetopo dan Wasty (1982) membagi kepemimpinan pendidikan atas dua bagian, yaitu : 1. Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang ingin dicapai. 2. Fungsi yang bertalian dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat dan menyenangkan. Syarat-syarat kepemimpinan pendidikan Sebagai seorang pemimpin pendidikan (kepala sekolah), tentu saja diharapkan memiliki kelebihan-kelebihan daripada orang yang dipimpinnya. Oleh karena pemimpin pendidikan nantinya selalu berhadapan dengan orang lain dalam konteks sosial, maka Ia harus memiliki syarat-syarat kepribadian tertentu. Syarat-syarat tersebut antara lain : 1. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik 2. Berpegang teguh pada tujuan yang dicapai 3. Bersemangat 4. Cakap dalam memberi bimbingan 5. Cepat serta bijaksana di dalam mengambil keputusan 6. Jujur 7. Cerdas 8. Cakap di dalam hal mengajar dan menaruh perhatian kepercayaan yang baik dan berusaha untuk mencapainya E. Gaya Kepemimpinan Kependidikan Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Ditinjau dari perilaku pemimpin menurut hasil penelitian OHIO dan Universitas Machigan gaya kepemimpinan dikelompokkan: 1. Gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas Gaya ini cendrung lebih mementingkan tujuan organisasi dari pada memperhatikan bawahan. Ciri-cirinya a. Memberikan kritik pada pelaksanaan pekerjaan yang jelek b. Menekankan pentingnya waktu pelaksanaan tugas pada bawahan c. Selalu member tahu apa apa yang dikerjakan bawahan d. Selalu member petunjuk bawahan bagimana melakukan tugas e. Memnerikan standar tertentu atas pekerjaan f. Meminta bawahan agar selalu menuruti standar yang telah ditentukan g. Selalu mengawasi apakah bawahan bekerja sepenuh kemampuannya h. Kurang memperhatikan pembinaan dan pengembangan bawahan 2. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada manusia Ciri-cirinya: a) Ramah tamah b) Mendukung dan membela bawahan c) Mau menerima usul dari bawahan d) Memikirkan kesejahteraan bawahan e) Memperlakukan bawahan setingkat dengan dirinya f) Memotivasi Disamping itu gaya kepemimpinan dapat dibedakan 1. Tipe Otoriter. Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi; Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi; Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata; Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat; Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya; Dalam tindakan pengge-rakkannya sering memperguna-kan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum. Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otoriter antara lain : - Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya - Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya - Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi. - Menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan 2. Tipe Demokratis a. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi. b. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan. c. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya. d. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia e. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti. 3. Tipe Laizes Faire Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi. 4. Tipe Pseudo Demokratis Tipe ini disebut juga dengan Demokratis semu. Dimana pemimpin yang mempunyai tipe ini, mapaknya saja yang demokratis padahal sebenarnya tindakannya bersi9fat otoriter. Biasanya pemimpin tipe ini penuh dengan manipulasi dan apa yang diinginkannya harus disetujui dan dilaksanakan anggota kelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar